Kesalahan - Kesalahan Umum Penggunaan Bahasa Indonesia
Pada kehidupan sehari-hari, kebanyakan orang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya. Namun, beberapa dari mereka menggunakannya dengan cara yang salah. Pada teks ini, akan dijelaskan hal-hal yang biasa pengguna bahasa Indonesia lakukan dengan cara yang salah. Beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan pengguna bahasa Indonesia yaitu dalam penyusunan kalimat, dalam penggunakan kata sambung, dalam penggunaan kata ulang, dalam pengejaan kata, dan kesalahan dalam penggunaan imbuhan.
Pertama, kebanyakan orang biasanya menyusun kalimat dengan urutan yang salah. Beberapa orang yang mengalami kesalahan dalam bidang ini adalah orang-orang yang sering menggunakan bahasa lain, karena bahasa-bahasa lain memilki penyusunan yang berbeda daripada bahasa Indonesia. Contohnya kalimatnya adalah “Mereka suka di sekolah belajar.” yang seharusnya ditulis “Mereka suka belajar di sekolah.”
Kedua, kebanyakan orang biasanya menggunakan kata sambung yang salah seperti "dan", "atau", "sebab", "karena", "tetapi", "namun", “jika”, dan "serta". Contoh kalimat yang salah adalah “Saya mendapatkan nilai yang baik namun saya belajar dengan giat” yang seharusnya adalah “Saya mendapatkan nilai yang baik jika saya belajar dengan giat”.
Ketiga, penggunaan kata ulang juga biasanya digunakan dengan salah oleh kebanyakan orang. Contoh kalimat yang salah adalah “Ada banyak orang-orang yang melihatnya.” yang seharusnya ditulis “Ada banyak orang yang melihatnya”. Untuk kata “banyak” dan “orang-orang” memilki fungsi untuk menunjukan jumlah yang banyak, maka penulisan kedua kata tersebut secara bersamaan tidak diperlukan dan akan menyebabkan Redudansi.
Keempat, kesalahan dalam pengejaan kata. Contoh kata-kata yang sering dieja dengan salah adalah “aktifitas” yang seharusnya ditulis “aktivitas” dan “resiko” yang seharusnya ditulis “risiko”.
Terakhir, kebanyakan orang juga sering menambahkan imbuhan pada kata dengan cara yang salah. Biasanya dengan ejaan yang salah ataupun penambahan imbuhan yang seharusnya tidak ditambahkan. Imbuhan terdiri dari 3 yaitu, imbuhan awalan (prefiks), imbuhan akhiran (sufiks), dan imbuhan sisipan (infiks). Banyak orang yang menambahkan imbuhan pada kata yang sseharusnya tidak memerlukan imbuhan lagi, seperti “tertuliskan” yang seharusnya ditulis “tertulis”. Kesalahan umum yang lain dalam menulis imbuhan adalah biasanya orang-orang menulis imbuhan dengan ejaan yang salah seperti memisahkan yang harusnya tidak dipisahkan, tidak memisahkan yang harusnya dipisahkan, ataupun memberikan tanda hubung antara kata imbuhan dengan kata dasar seperti “me masak” ataupun “me-masak” yang seharusnya ditulis “memasak” dan “dimana” yang seharusnya ditulis “di mana”
Dengan kesalahan-kesalahan tersebut, kalimat-kalimat yang seharusnya baku akan menjadi tidak baku, tidak dimengerti orang lain, menyebabkan kesalahpahaman, dan lain-lain. Penyebab mengapa banyak orang yang melakukan hal-hal tersebut adalah pengaruh dari lingkungan yang lebih sering untuk menggunakan bahasa yang tidak baku, mencampuri aturan-aturan bahasa lain dengan bahasa Indonesia, dan kurangnya literasi orang-orang Indonesia.
Beberapa cara untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia ada banyak, namun biasanya orang-orang memilih untuk membiarkannya dan berpikir bahwa bahasa Indonesia itu tidak penting. Cara untuk mengurangi kesalahan tersebut, yaitu yang pertama adalah untuk memperbanyak membaca buku dengan bahasa Indonesia, karena banyak orang di Indonesia yang lebih memilih untuk membaca buku dengan bahasa luar daripada bahasa Indonesia. Cara yang kedua adalah memperbanyak penggunaan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari, karena kebanyakan orang yang terlahir di daerah-daerah terpencil biasanya lebih sering untuk menggunakan bahasa daerah daripada bahasa Indonesia.
Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan umum dalam penggunaan bahasa Indonesia dan juga mengetahui cara-cara dalam mengurangi kesalahan tersebut maka diharapakan para pembaca dapat memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Comments
Post a Comment